Dance Classes 101 (Dan Direktori Sekolah Tari Lokal)

Eeeh, si mpok nge-blog lagi! Iya, nih. Disempet-sempetin, lah, di sela-sela berbagai kegiatan (yang sebenernya jarang ada yang penting itu).

Sebenernya ada banyak banget hal yang kepengen gue share di blog. Tapi karena sel otak udah keburu tergerus oleh pekerjaan-pekerjaan lain, maka kali ini gue akan nge-blog tentang hal yang shantay namun spesifik, yaituuu… apalagi kalo bukan dens, dens, dens!

Cintaku Berat di Ongkos

Selamat Hari Kasih Sayang!

Di Hari Valentine yang kelabu ini, kupersembahkan lagu balada yang nggak kalah sendu dari seniman terhebat Indonesia sepanjang masa, Benyamin Suaeb, yang berjudul Cintaku Berat di Ongkos. I re-discovered this song yesterday, dan langsung jadi lebih sering dengerin ini daripada Formation-nya Beyonce dan Work-nya Rihanna.

Big Girls Do Dance

Pada suatu hari, di postingan ini, ada sebuah komen dari seorang pembaca bernama Opi. Berikut cuplikan komennya:

Guide To Enjoying Hip-Hop on the Dance Floor

Gue bukan seorang pecinta musik. Biasa-biasa aja, lah. Tapi kalo gue terdampar di sebuah pulau terpencil a la film Castaway, dan iPod gue cuma boleh diisi oleh satu genre music, I would definitely fill it up with R&B and hiphop. Cieeeh… *dodorin celana a la rapper *

Being Anxious

I am the type of person who is easily nervous, and always hard on myself. Some call it perfectionist. I call it anxiety disorder.

A Song for Your Monday

How's your Monday? Mine's not so good. Shitty, in fact (pardon the French). Pas lagi banting-banting keyboard sambil sibuk puter otak cari moodbooster, gue tiba-tiba inget ultimate moodbooster gue dari taun 1900an. THIS SONG.

Ada yang kenal lagu ini di era 1990an nggak, sih? Duh, semoga gue nggak tua sendiri disini *khawatir*. Pokoknya ini lagu joget andalan jaman SD, deh. Gue kenal lagu ini dari film Career Opportunities. Gue inget banget, nyokap dulu punya laser disc-nya (laser disc niyeee... TUANYAAA), dan hidup gue langsung berubah pas keluar adegan Jennifer Connelly ber-sepatu-roda-ala-Olga dengan kenes diiringi lagu ini.

Harus banget, nih, cari sepatu roda empat dan muter-muter di Carrefour bareng Teguh...

Blasts from the past are always moodboosters. Happy Monday! (I hope).

iDance

Gue bukan penari profesional dan nggak pernah belajar secara spesifik dan intens, tapi ya Allah, sungguh aku suka banget nari, ihiiiiy...

The Amazing Jam Session

Ini adalah kejadian asli yang nggak direkayasa.

Pada suatu hari yang cerah, di sebuah kota di Amerika, ada cowok lagi duduk-duduk di pinggir jalan, di depan sebuah supermarket. 

The Double T's

I'm dedicating this post to Bolissa. 

Meski nggak tinggal di dalam goa, khazanah musik lokal gue mirip orang goa beneran. Kuper! Mungkin karena gue kalo dengerin lagu ya itu-itu lagi, dari musisi paporit doang. I also don't listen to radio nor watch TV. Komplit lah sudah.

We'll Never Be Royals

Two reasons why this summer hit is awesome (and needs more recognition than Wrecking-effin-Ball!).

Bow Down, Bishes!

You are who you idolize, dan gue sangat bangga selama ini telah mengidolakan Beyonce Knowles Carter.

... So Don't Be Mad At Me!

Walaupun ngakunya suki suki suki sama Justin Timberlake, harus gue akui, gue belum punya album 20/20. Semua lagunya gue dengerin secara ketengan, ngikut aja apa yang lagi khot di Youtube. Mulai dari Suit & Tie, Mirrors, Strawberry Bubblegum...

... dan That Girl!

Let's talk about this special song.

Total Eclipse of My Heart!

... and my reaction to it is simply:

Ken Lee is Eating Water Dessert

Ada dua fakta tentang Mariah Carey, yang kayaknya dia sendiri nggak sadari.

Evolution of Music

Buat yang belom nonton ini, main Berpacu Dalam Melodi, yuk ya yeuuuk...

Dalam video medley ini, Pentatonix nyanyiin 36 lagu dari abad 11 sampai abad 21, sekitar 14 dekade. Without cheating and peeking the answers, name them all! Have fun!

Life is But a Dream

I enjoy music, but have never been a big music fan. Music has always been a mere background of my life, but never a main focus. So, generally, I don’t idolize musicians.

Suit & Tie, take 2

Jadi, ada yang komen bahwa Justin nih gayanya ikut-ikut Bruno Mars atau Robin Thicke di Suit & Tie, kecuali Justin nggak punya kuwalitas vokal yang selevel mereka.

Ih, maap yaaa! Pertama, waktu Justin udah beraksi di panggung Mickey Mouse Club, Bruno mungkin cuma bisa nepokin depan TV sambil disuapin bubur sama maknya. He does not need to copy anyone. Kedua, iyaaa, emang suaranya Justin biasa aja, but he got major swag. SWAG, I tell you! Dan swag ini pun bakat lahir, sama seperti kualitas vokal. Can't manufacture it.

Here's Suit & Tie, directed by the great David Fincher.

What, What, What, What?

He's Baaaack...

I feel the frustration of these people...

So, naturally, I foamed in the mouth when I saw this. I guess he heard 'em :)

Kaget juga, ya. Two albums in ten years? Some people may see that as slacking. But it can also means he's perfecting his masterpiece. Whatever it was, welcome back, Justin Randall Timberlake! *pingsan bahagia*

It makes me so happy how he sticks to 90s R&B,
instead of terseret alur electronic-pop like most 'musician' nowadays *lirik jijik ke Rihanna*.
And the lyrics, oh the lyrics, so typical gombal jijay Justin, membuatku tersipu-sipu malu ihihihihi. Loves it.

Perfection!

Happy Monday!

Meet the vocal group Pentatonix, ditemukan secara nggak sengaja pas lagi browsing Youtube pekan lalu. They're beyond awesome and I'm sure the group members were handpicked by God himself. Click the play button and make your Monday happier!

You're welcome :)